Kita sudah sering sekali membahas mengenai berbagai serangan cyber, seperti trojan, spyware, dan ransomware. Tetapi, tahukah kamu bahwa semua serangan cyber tersebut dapat diakibatkan karena adanya serangan backdoor? Sederhananya, serangan backdoor ini merupakan salah satu metode yang memungkinkan hacker untuk mendapatkan akses ke perangkatmu.
Apakah kamu mengetahui tentang istilah cyber yang satu ini? Atau, ini kali pertamamu mendengar istilah backdoor? Jika kamu ingin mengetahuinya secara lebih jauh, maka kamu sedang berada di artikel yang tepat. Kali ini akan dibahas secara lengkap mengenai backdoor, mulai dari pengertian hingga cara agar dapat terhindar dari serangan satu ini. Yuk, mari kita simak artikelnya sampai akhir. Happy reading!
Apa itu Serangan Backdoor?
Backdoor, merupakan salah satu jenis malware yang memungkinkan siapapun (baik itu pengguna yang berwenang ataupun tidak) untuk memperoleh akses pengguna level tinggi (root access) ke sebuah perangkat, jaringan, ataupun aplikasi. Sesuai dengan namanya, malware ini memasuki system melalui jalan belakang atau “backdoor”, sehingga malware tersebut akan mendapatkan jalan menuju berbagai data sensitif yang terdapat di dalamnya.
Serangan satu ini cukuplah berbahaya, let’s say apabila yang mendapatkan akses tersebut merupakan orang yang tidak bertanggung jawab. Maka dengan mudah ia dapat mencuri berbagai data penting yang terdapat di dalamnya, atau bahkan melakukan instalasi dan penyebaran malware yang dapat membahayakan perangkatmu.
Tetapi, tahukah kamu bahwa backdoor juga dapat bermanfaat bagi segelintir orang? Malware ini tidak selalu berdampak negatif, terutama jika digunakan oleh orang yang tepat. Contohnya, para pengembang software dan hardware menggunakan backdoor ini untuk mendapatkan akses ke berbagai perangkat yang mereka buat. Tujuannya adalah untuk membantu pelanggan yang terkunci dari perangkatnya atau menangani berbagai kendala lainnya.
Cara Kerja Serangan Backdoor
Selanjutnya, bagaimanakah cara kerja backdoor? Perlu kamu ketahui bahwa backdoor ini umumnya diklasifikasikan sebagai Trojan. Mengapa demikian? Well, hal ini dikarenakan cara kerjanya yang serupa, yaitu dengan melakukan penyamaran seakan-akan program tersebut dapat dipercaya. Nyatanya, program tersebut berbahaya dan memiliki tujuan untuk mengirimkan malware, melakukan pencurian data, serta membuka “backdoor” agar malware dapat menyelinap masuk ke dalam system.
Sebagai contoh dari malware backdoor, biasanya para pelaku kejahatan cyber akan menyembunyikan malware di dalam converter file gratis. Dimana converter tersebut nyatanya tidak mengkonversi apapun, melainkan “file” yang akan diunduh sudah secara sengaja dibuat agar dapat membukakan jalan belakang atau “backdoor” untuk malware menyelinap masuk ke system target.
Selain itu, cybercriminal juga menyembunyikan malware pada tools aplikasi Adobe software bajakan. Nah, apabila sudah berhasil untuk masuk ke dalam system, selanjutnya cybercriminal akan menggunakan rootkit. Yaitu, sekumpulan malware yang di-design untuk menyamarkan aktivitas internet (dari target dan OS target) serta menghindari deteksi. Sederhananya, rootkit memberikan akses kepada para cybercriminal untuk dapat menginfeksi system target. Rootkit ini memang pada dasarnya berfungsi sebagai penahan pintu agar “backdoor” bisa tetap terbuka.
Serangan Lain yang Disebabkan oleh Backdoor
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, backdoor ini dapat mengakibatkan terjadinya serangan berbagai malware lainnya. Jenis malware apa sajakah yang dapat menyerang perangkatmu? Berikut penjelasannya.
1. DDoS attack
Dengan menggunakan backdoor, cybercriminal bisa mendapatkan root akses ke system target, sehingga dapat mengambil alih dan mengontrol perangkat tersebut dari jarak jauh. Selanjutnya, perangkat tersebut dapat diretas untuk dijadikan botnet. Tujuan dari dibuatnya botnet adalah untuk membanjiri trafik sebuah website atau jaringan. Sehingga, website atau jaringan tersebut akan menjadi sulit untuk diakses. Untuk penjelasan lengkapnya mengenai DDoS attack, dapat ditemukan pada artikel, DDoS Attack: Penjelasan dan Cara Pencegahannya.
2. Ransomware
Selanjutnya, backdoor juga dapat menyebabkan perangkatmu terkena serangan ransomware. Mengutip dari artikel Ransomware: Pengertian dan Jenis-Jenisnya , ransomware merupakan salah satu jenis malware yang dapat mengenkripsi berbagai jenis file penting yang terdapat di perangkatmu. Untuk mendapatkan file itu kembali, maka kamu harus membayarkan sejumlah uang tebusan kepada cybercriminal yang telah melakukan enkripsi terhadap filemu.
3. Spyware
Mengutip dari artikel Bahaya Spyware bagi Perangkatmu, spyware merupakan salah satu jenis malware yang dapat mengintai berbagai aktivitas internet yang dilakukan pada perangkatmu. Bahkan jenis malware ini juga dapat mencuri berbagai data penting yang kamu masukkan pada sebuah website, seperti username dan password. Tidak hanya itu, bahkan terdapat jenis spyware bernama keyloggers yang dapat melacak setiap tombol yang kamu tekan pada keyboard.
4. Cryptojacking
Merupkan jenis malware yang memanfaatkan sumber daya pada system mu untuk menambang cryptocurrency. Alih-alih membeli hardware untuk cryptomining, cybercriminal memanfaatkan perangkat yang telah diretas di botnet, yang berfungsi sama seperti cryptomining yang mahal.
Cara Agar Terhindar dari Serangan Backdoor
Nah, sekarang saatnya kita membahas beberapa tips yang bisa dilakukan agar dapat terhindar dari serangan backdoor. Apa sajakah tipsnya? Yuk, mari kita simak penjelasan berikut.
- Gunakan password yang kuat, umumnya orang-orang memilih password yang mudah untuk diingat, tetapi sayangnya password tersebut juga mudah untuk ditebak dan diretas (contoh: 123456). Sehingga, pastikan kamu telah menggunakan password yang cukup kuat agar dapat terhindar dari peretasan. Lalu, kamu juga bisa menggunakan password generator untuk mendapatkan password yang lebih kuat. Gunakan juga muti-factor authentication yang akan semakin menyulitkan cybercriminal untuk meretas akunmu.
- Gunakan aplikasi dan plugin yang aman, malware juga dapat menyerang perangkatmu melalui berbagai aplikasi atau plugin gratis dan bajakan. Pada aplikasi dan plugin tersebut, biasanya para cybercriminal menyisipkan backdoor di dalamnya yang dapat membahayakan perangkatmu. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu mengunduh aplikasi dan plugin yang diinginkan dari sumber yang resmi dan terpercaya.
- Pantau aktivitas jaringan, selalu monitor aktivitas jaringanmu dan waspadai apabila terjadi lonjakan trafik yang cukup tajam. Hal tersebut bisa saja diakibatkan karena perangkatmu telah terkena serangan backdoor.
- Update sistem keamananmu, selanjutnya selalu pastikan untuk memperbarui sistem keamanan software-mu. Hal ini dikarenakan, pada setiap update terbaru umumnya selalu dilakukan perubahan untuk memperbaiki celah keamanan software.
Kesimpulan
Sehingga, dari artikel ini dapat disimpulkan bahwa backdoor merupakan jenis trojan malware yang tentunya sangat berbahaya. Malware ini dapat memberikan akses root system kepada siapapun, dan mengancam keamanan berbagai data yang terdapat di dalamnya. Selain itu, malware ini juga dapat menyebabkan terjadinya serangan malware lainnya, seperti spyware, ransomware, dan DDoS attack. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu menjaga keamanan perangkat atau jaringanmu dengan melakukan beberapa tips yang sudah dijelaskan di atas.
Selain itu, juga penting untuk meminimalisir resiko terkena serangan cyber pada website, caranya dengan menggunakan layanan hosting yang memiliki tingkat keamanan tinggi. Wide Host Media sendiri menggunakan Imunify360 sebagai sistem keamanannya untuk melindungi server, website, dan aplikasi dari berbagai macam serangan hacker atau malware. Silakan kunjungi website Wide Host Media dan dapatkan layanan hosting yang dapat melindungi website-mu.
Semoga artikel ini bermanfaat.