Ransomware: Pengertian dan Jenis-Jenisnya

Kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah malware, merupakan sebuah perangkat lunak berbahaya yang sengaja dibuat untuk merusak sistem komputer, jaringan, server dan lain sebagainya. Nah, kali ini akan dibahas mengenai salah satu malware yang cukup berbahaya dan juga merugikan, yaitu ransomware.

Pernahkah kamu mendengar tentang ransomware? Sebuah tindak kejahatan dimana hacker mengunci akses ke sistem untuk kemudian korban diminta tebusan uang agar sistem dapat diakses kembali. Well, sangat merugikan bukan tindakan yang satu ini? Lantas, adakah cara untuk menghadapi atau mencegah dari serangan tersebut? Temukan jawabannya pada pembahasan artikel kali ini mengenai ransomware. Yuk, mari kita simak!

Apa itu Ransomware?

Ransomware atau ransom malware merupakan tindakan enkripsi data-data milik korban yang dilakukan oleh hacker. Nah, enkripsi dilakukan agar korban tidak dapat mengakses file, aplikasi dan lain sebagainya yang terdapat pada perangkat. Kemudian, sesuai dengan namanya “ransom”, untuk dapat kembali mengakses data yang terenkripsi tersebut, maka korban harus membayar sejumlah uang sebagai tebusan.

Tentunya, tindakan ini sangatlah merugikan bagi banyak korbannya. Selain karena datanya yang akan menjadi sulit diakses, korban juga diancam dan dirugikan secara finansial. Tidak hanya menyerang individu, serangan ini juga dapat melumpuhkan sebuah perusahaan secara keseluruhan.

Serangan ransomware pertama kali terjadi di tahun 1989, yang dikenal dengan AIDS Trojan/PC Cyborg. Seorang ahli Biologi membagikan 20.000 floppy disk yang diberi label “AIDS Information – Introductory Diskettes” pada konferensi AIDS WHO di Stockholm. Floppy disk tersebut ternyata sudah terinfeksi virus trojan. Akibatnya, ketika floppy disk tersebut dihubungkan pada perangkat, maka seluruh data yang terdapat di dalamnya pun terenkripsi. Kemudian, pada layar muncul tulisan dari “PC Cyborg Corporation” yang meminta pengguna untuk mengirimkan uang sebesar $189 agar data dapat diakses kembali.

Cara Kerja

Setelah mengetahui pengertian dari ransomware, lantas apakah kamu penasaran mengenai cara kerjanya? Kalau begitu mari kita simak pembahasan mengenai cara kerja dari ransomware.

Well, ransomware bekerja menggunakan enkripsi asymmetric, dimana hacker menggunakan sepasang kunci, yaitu public key dan private key untuk melakukan enkripsi dan dekripsi data. Kunci untuk dekripsi file berada di server hacker, dan untuk private key baru akan tersedia ketika korban sudah membayar uang tebusan.

Cara kerja ransomware

Umumnya, ketika data ter-enkripsi maka korban harus membayar sejumlah uang sebagai tebusan agar data dapat terdekripsi. Jika tidak dilakukan penebusan, maka data akan hilang dan tidak dapat di recover kembali.

Jenis-Jenis Ransomware

Selanjutnya, terdapat dua jenis utama ransomware yang perlu kamu ketahui. Berikut penjelasannya.

1. Locker Ransomware

Merupakan jenis malware yang memblokir beberapa fungsi dasar perangkat yang menyebabkan akses ke perangkat akan ditolak. Tetapi, umumnya jenis ransomware seperti ini tidak menargetkan file-file yang berada di perangkat, melainkan hanya ingin membuat korbannya tidak bisa mengakses perangkat tersebut. 

2. Crypto Ransomware

Sedangkan, crypto ransomware merupakan jenis malware yang menargetkan file-file yang terdapat di dalam perangkat, untuk kemudian dilakukan enkripsi agar tidak dapat diakses oleh korban. Untuk dapat mengakses kembali file tersebut, korban diharuskan membayar uang tebusan dalam kurun waktu yang sudah ditentukan. Jika tidak dilakukan penebusan, maka korban dapat kehilangan file-file tersebut secara permanen. Hal ini sangatlah merugikan, terutama jika korban tidak pernah melakukan backup.

Setelah mengetahui 2 jenis utama dari ransomware, saatnya kita memahami lebih lanjut dengan melihat contoh dari serangan ransomware yang sudah pernah terjadi.

  • WannaCry – Merupakan salah satu serangan ransomware yang cukup menggemparkan di tahun 2017, karena menyerang ke lebih dari 150 negara dan menginfeksi 230.000 perangkat di seluruh dunia.
  • Jigsaw – Salah satu serangan yang cukup membuat banyak orang stress dan ketakutan di tahun 2016. Terlebih karena gambar yang ditampilkan diambil dari sebuah film horror berjudul Saw.  
  • Locky – Serangan yang dilakukan oleh sekelompok hackers di tahun 2016, dengan melakukan enkripsi pada lebih dari 160 jenis file yang disebarkan melalui email palsu.

Cara Agar Terhindar dari Ransomware

Lantas, bagaimanakah cara untuk menghadapi atau mencegah serangan ransomware? Well, berikut beberapa cara yang dapat kamu lakukan agar terhindar dari serangan tersebut. 

  • Backup data – Lakukan backup data secara rutin terutama untuk file-file yang cukup penting, sehingga kamu tidak perlu khawatir apabila terjadi kehilangan data.
  • Amankan data backup – Simpan dan amankan data hasil backup pada perangkat yang berbeda (di cloud, hard disk eksternal, dll), pastikan juga data tersebut tidak dapat diakses oleh siapapun selain kamu.
  • Hindari mengunduh file sembarangan – Lebih berhati-hati kembali dalam mengunduh berbagai macam jenis file yang didapatkan, baik itu dari email, SMS, atau aplikasi lainnya yang terlihat mencurigakan.
  • Hindari klik link sembarangan – Apabila kamu hobi melakukan penjelajahan internet, maka harus lebih berhati-hati dan jangan klik link secara sembarangan. Arahkan terlebih dahulu kursor ke link untuk mengetahui kebenaran dari link tersebut.
  • Software up-to-date – Pastikan software-mu selalu up-to-date, karena umumnya pada setiap update yang dilakukan terdapat perbaikan dan peningkatan keamanan.
  • Gunakan jaringan yang aman – Hindari penggunaan Wi-Fi publik, dan pertimbangkan untuk menggunakan jaringan yang dianggap lebih aman, contohnya adalah VPN.
  • Tetap waspada – Waspada dengan berbagai kemungkinan yang dapat terjadi, dan pastikan untuk selalu update berita mengenai serangan ransomware.

Kesimpulan

Dari artikel di atas dapat disimpulkan bahwa ransomware atau dikenal juga sebagai ransom malware sangat berbahaya dan merugikan korbannya. Oleh karena itu, tetaplah waspada dengan melakukan backup secara rutin dan simpan data backup pada perangkat yang berbeda. Hal tersebut dapat mengurangi resiko terjadinya kehilangan data, apabila terkena serangan ransomware.

Simpan data pentingmu pada cloud untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Silakan kunjungi website Wide Host Media, untuk mendapatkan berbagai penawaran menarik terkait layanan cloud yang kamu butuhkan. Selain itu, Wide Host Media menggunakan imunify30 untuk melindungi server dan mencegah dari serangan malware juga virus.

Semoga artikel ini bermanfaat.