Perbedaan: SQL dan NoSQL

Perbedaan SQL dan NoSQL masih belum dapat dipahami bagi para developer pemula. Namun bagi para developer atau seseorang yang sudah berada lama berkegiatan dalam dunia database pasti sudah mengetahui perbedaanya. Bagi kalian yang belum mengetahui perbedaan SQL dan NoSQL, maka artikel ini akan membahas secara jelas tentang perbedaan SQL & NoSQL. Simak penjelasan lengkapnya!

Pengertian SQL

Structured Query Language atau SQL adalah bahasa pemrograman yang biasanya digunakan untuk mengakses, memanipulasi, dan mengelola data atau informasi pada database yang berbasis relasional. Semakin berkembangnya teknologi, hingga saat ini banyak sekali server yang dapat mengartikan SQL baik dari database maupun software.

Bahwasannya SQL itu memiliki keamanan yang lebih baik dibandingkan RDBMS lainnya. Selain itu, SQL server juga dapat diinstall dengan mudah tanpa menghabiskan banyak waktu.  Sehingga memudahkan pengguna untuk dapat langsung memakainya. Pada dasarnya SQL juga memiliki fungsi backup otomatis jila terjadi kerusakan dan juga fungsi untuk mengoptimalkan penyimpanan data secara otomatis sesuai dengan tempatnya. Namun harus diingat bahwa penggunaan SQL tidaklah murah dan sulit untuk menemukan yang versi gratisnya.

Jenis Perintah Dasar SQL

Setelah memahami penjelasan tentang pengertian dari SQL. Selanjutnya untuk mengetahui apa saja jenis perintah dasar SQL. Berikut merupakan beberapa penjabarannya:

Data Definition Language (DDL)

Data Definition Language (DDL) adalah perintah dasar yang digunakan untuk membuat struktur database yang tepat seperti membuat tabel database baru, mengubah dataset dan menghapus data. Kemudian, perintah dasar DDL ini terbagi menjadi lima jenis perintah, yaitu:

  1. Create: untuk membuat database baru. Kamu bisa menuliskan query seperti ‘CREATE DATABASE nama_database’.
  2. Alter: untuk merubah struktur tabel yang sudah ada seperti nama kolom, penambahan kolom, penghapusan, mengubah dan masih banyak lagi.
  3. Rename: untuk mengubah nama dalam tabel. Kamu bisa menuliskan query seperti ‘RENAME TABEL nama_tabel_lama TO nama_tabel_baru’
  4. Drop: untuk menghapus database, tabel, kolom, hingga index.
  5. Show: untuk menampilkan tabel yang sudah ada.

Data Manipulation Language (DML)

Pengertian Data Manipulation Language (DML) adalah perintah SQL yang bertujuan untuk memanipulasi data yang terdapat di database. Perintah DML terbagi menjadi 4 jenis, berikut penjelasannya:

  • Insert: untuk memasukan data record yang baru dari sebuah tabel database.
  • Select: untuk menampilkan atau mengambil data dari sebuah tabel. Data yang diambil tidak hanya berupa satu jenis namun lebih dari satu tabel dengan memakai relasi.
  • Update: untuk melakukan pembaruan pada tabel jika ada kesalahan saat memasukan data record baru pada tabel.
  • Delete: untuk menghapus data record yang telah ada pada sebuah tabel.

Data Control Language (DCL)

Selanjutnya, Data Control Language (DCL) adalah perintah yang digunakan untuk mengatur data dan server database. Perintah ini memungkinkan untuk mengatur hak apa saja yang dimiliki oleh pengguna. Perintah ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

  • Grant: untuk memberikan hak akses untuk pengguna lainnya.
  • Revoke: untuk mencabut atau menghapus hak akses pengguna sesuai ketentuan dari admin database yang sudah diberikan hak akses perintah GRANT.

Fungsi SQL

Ternyata keberadaan SQL dalam mengelola sebuah database memiliki beberapa fungsi yang dapat terlihat dari penjelasan yang sudah dibahas sebelumnya. Bahwa fungsi utama perintah SQL itu adalah dapat memanipulasi dan mengakses database. Dengan kata lain sebagai pengguna dapat menambah, memperbaharui, dan menghapus database, tabel dan informasi lainnya. Selain itu juga fungsi SQL mampu mengeksekusi berbagai query yang ada untuk memberikan perintah langsung ke sistem untuk pengolahan data dan dapat mengatur hak akses user juga.

Pengertian NoSQL

Not only SQL atau NoSQL merupakan Database management system yang bersifat tanpa relasi (non_relation) artinya bahwa NoSQL ini dapat mengelola database dengan skema yang fleksibel dan tidak membutuhkan bahasa query yang kompleks. Lalu, NoSQL memiliki skabilitas yang tinggi untuk dapat berkebang sesuai kebutuhan data yang ada. Maka bisa dikatakan kalau NoSQL ini dapat mengolah big data yang dapat berubah – ubah.

Faktanya bahwa database NoSQL memiliki kinerja yang lebih tinggi. Dikarenakan semua infromasi yang ada berada dalam satu database dan dapat mengeksekusi hingga 10.000 query per detik. Selain itu skabilitasnya menggunakan ekspansi yang horizontal sehingga memungkinkan untuk menyimpan data di beberapa mesin. Dapat menyimpan banyak data tanpa mengorbankan performa serta sangat ramah bagi developer.

Jenis Perintah Dasar NoSQL

Database NoSQL terbagi menjadi 4 jenis. Berikut penjelasanya:

  • Key-Value Database

Database jenis key-value merupakan database sederhana yang setiap itemnya berisi kunci dan nilai sebagai tempat untuk mengakses data. Value yang hanya diambil dari referensi kuncinya, jadi dapat dengan mudah membaca query key-value tertentu. Sehingga cocok bagi kamu yang ingin menyimpan data dalam jumlah besar tanpa memerlukan query yang kompleks.

  • Document Database

Jenis database ini menyimpan data dengan format JSON (JavaScript Object Notation) dan XML (Extensible Markup Language). Database ini juga memiliki konsep dokumen yang lebih efisien dan fleksibel. Sehingga program dapat dikembangkan dengan lebih mudah dan juga aka menyesuaikan penyimpanan data sesuai kebutuhan dokumen. Biasanya database ini digunakan untuk analisis real-time, e-commerce, dan platfrom blogging.

  • Column-Based Database

Column-base database merupakan jenis yang menyimpan data dalam bentuk kolom. Karena memiliki fleksibitas yang lebih besar daripada database relasional. Setiap kolom tidak terikat satu sama lain, sehingga cocok untuk menggunakan query SUM, COUNT, AVG, MIN hingga sebagai macamnya. Jenis database ini juga memudahkan pengguna untuk mengubah kolom apapun tanpa memengaruhi yang lain.

  • Graph Database

Selanjutnya untuk jenis database yang ini menyimpan data dalam node dan edge. Node untuk  menyimpan informasi tentang orang, tempat, dan benda. Sedangkan egde untuk menyimpan informasi tentang hubungan antar node. Dalam database ini lebih baik dalam aplikasi dimana pengguna menemukan hubungan atau pola. Biasanya database ini digunakan untuk jenjaring sosial, pendeteksi penipuan, dan lain sebagainya.

Fungsi NoSQL

Fungsi utama penggunaan database NoSQL merupakan untuk penyimpanan data dengan persyaratan yang dapat menyimpan data dalam jumlah besar. Sehingga bagi sebuah perusahaan yang membutuhkan data dengan jumlah yang lebih besar pasti akan memilih menggunakan database NoSQL untuk menyimpan datanya.

Perbedaan SQL dan NoSQL.

Setelah mengetahui pengertian, jenis-jenis, dan bahkan fungis dari SQL dan NoSQL, kemudian saatnya membahas apa saja perbedaan yang dapat terlihat dari kedua database tersebut. Ternyata ada empat perbedaan yang dapat terlihat, berikut penjelasannya:

  • Bahasa.

Perbedaan yang pertama yang dapat terlihat adalah bahasa query dari masing – masing database. Bahasa SQL adalah bahasa yang sangat kompleks dan terstruktur. SQL menjadi agak terbatas dan juga harus menentukan skema dalam membangun data sebelum membuat database. Sedangkan bahasa NoSQL adalah bahasa yang tidak memiliki skema dan terstruktur. Dalam penyimpanan datanya pun memiliki berbagai cara, seperti key-value, document-oriented, graph-based, dan column-based.

  • Aplikasi.

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa SQL merupakan table-based yang dimana database ini cocok untuk digunakan dengan sistem yang sudah terstruktur relasional. Contohnya seperti akuntasi atau untuk transaksi multi baris. Sedangkan NoSQL merupakan jenis database yang membutuhkan dataset yang besar seperti big data. Contoh yang biasa menggunakan database ini seperti jejaring sosial dan e-commerce dikarenakan struktur data yang dapat berubah – ubah.

  • Kalabilitas.

Selanjutnya perbedaan dari segi skalabilitas. Untuk database SQL menggunakan skala yang vertikal. Artinya jika ingin mengembangkan database tersebut, yang dapat dilakukan adalah menambah kapasitas muatan di satu server dan mengupgrade komopnennya seperti RAM, kapasitas SSD, atau CPU. Sedangkan untuk NoSQL menggunakan skala horizontal. Skala horizontal yang dimaksud yaitu jika ingin mengembangkan database tersebut hanya perlu menambah server baru. Inilah alasan mengapa perusahaan yang besar seperti Facebook, e-commerce dan sebagainya menggunakan NoSQL.

  • Komunitas.

Untuk dari segi komunitas, SQL memiliki komunitas yang lebih luas dibandingkan NoSQL karena SQL sudah ditemukan puluhan tahun. Bisa dibilang bawa SQL senior dari NoSQL. Namun untuk perkembangan komunitas NoSQL semakin meningkat. Saat hadirnya stack baru seperti MEAN, MERN, MEVN yang menggunakan database NoSQL.

Kesimpulan.

Dari pembahasan diatas mengenai perbedaan SQL dan NoSQL dari berbagai sisi seperti pengertian, jenis-jenis, fungsi bahkan perbedannya, kita dapat mengetahui bahwa kedua database tersebut memiliki kekurangan dan kelebihan masing – masing. Walau mereka sama – sama database yang digunakan oleh para developer tapi untuk komunitas SQL lebih sudah banyak digunakan sedangkan NoSQL belum terlalu popular. Namun dengan berkembangnya jaman, NoSQL kini semakin banyak digunakan terutama oleh perusahaan – perusahaan besar. Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa tidak ada yang bisa dibilang lebih unggul namun semua disesuaikan dengan kebutuhan pengguna dalam menggunakan database.

Silakan kunjungi website Wide Host Media untuk mendapatkan layanan terbaik dalam web hosting dan data center. Selain itu, bagi kamu yang tertarik untuk memulai website mu sendiri, Wide Host Media juga menyediakan layanan hosting murah dengan akses super cepat dan stabil. Digunakan untuk penyimpanan file website atau email yang kamu miliki agar lebih mudah diakses kapanpun dan dimanapun melalui internet.

Terima kasih sudah membaca artikel ini dan semoga bisa bermanfaat.