Deface Website: Pengertian dan Cara Kerja

Keamanan website menjadi salah satu hal penting yang harus diperhatikan, pasalnya saat ini terdapat berbagai ancaman kejahatan yang dapat menyerang website-mu. Salah satunya yaitu deface website atau juga dikenal sebagai serangan web defacement. Serangan satu ini tentunya cukup merugikan karena dapat menurunkan tingkat kepercayaan pengunjung terhadap keamanan website-mu.

Pernahkah kamu mendengar mengenai serangan satu ini? Lalu, bagaimanakah cara untuk mengatasi deface website? Mari kita cari tahu jawabannya pada penjelasan artikel berikut mengenai deface website. Pada artikel kali ini akan dibahas mengenai pengertian hingga cara untuk mengatasi website yang terkena defacement. Yuk, mari kita simak pembahasannya. Happy reading!

Pengertian

Deface website merupakan salah satu bentuk dari serangan cyber dimana sang hacker mengubah tampilan visual dari sebuah website. Bahkan, konten yang berada di dalamnya pun diubah dengan berbagai pesan yang telah dibuat oleh hacker. Umumnya konten tersebut berisi pesan mengenai hal-hal berbau politik, keagamaan, atau konten memalukan lainnya tergantung dari tujuan sang hacker. Well, serangan satu ini memang serupa seperti tindakan vandalism, hanya saja bedanya untuk deface web ini terjadi secara virtual.

Lalu, berbeda dengan serangan cyber lainnya yang umumnya bertujuan untuk mencuri berbagai informasi penting, deface website hanya ingin membuat kegaduhan. Tujuannya adalah agar mendapatkan banyak perhatian dan memamerkan aksi yang dilakukannya. Tentunya, deface web ini dapat menyebabkan banyak kerugian apabila menyerang website-mu. Selain dapat menurunkan tingkat kepercayaan pengunjung terhadap keamanan website-mu, juga dapat merusak reputasi website dan menyebabkan kerugian secara finansial.

Tujuan dari Deface Website

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa serangan deface web bertujuan untuk membuat kegaduhan atau bahkan hanya untuk sekedar bersenang-senang. Tetapi terdapat beberapa motif lainnya dibalik serangan satu ini, salah satunya yaitu untuk menyuarakan suatu hal terkait berbagai isu, misal politik dan lain sebagainya. Seseorang yang melakukan hal ini dikenal dengan istilah “hacktivist”.

Selain itu, masih terdapat beberapa motif atau tujuan lainnya dibalik penyerangan deface website ini. Berikut penjelasannya.

  1. Melakukan protes atau kritik, umumnya serangan ini dilakukan oleh para hacktivist dengan menyelipkan berbagai konten mengenai sebuah isu (politik, agama, dsb.) yang sifatnya provokatif.
  1. Kesenangan pribadi, banyak sekali hackers yang melakukan deface website hanya untuk kesenangan pribadi. Serangan ini dilakukan untuk mengetahui perkembangan dari skill yang dimiliki. Bahkan, ada juga yang melakukan serangan ini demi popularitas yang akan didapatkan.
  1. Mengiklankan produk kompetitor, tidak sedikit hackers yang melakukan serangan ini demi keuntungan pribadi. Umumnya mereka akan merubah tampilan website-mu menjadi toko online yang dimilikinya, sehingga pada website akan muncul berbagai produk yang dijual oleh hackers. Bahkan, biasanya disisipkan tautan yang akan mengarahkan pengunjung ke website milik hackers.
  1. Merusak reputasi sebuah perusahaan, ada juga hackers yang memiliki tujuan untuk melakukan balas dendam dengan merusak reputasi sebuah perusaan. Caranya dengan menunjukan bahwa perusahaan tersebut memiliki keamanan website yang rendah dengan berhasil dilakukannya web defacement.

Cara Kerja Deface Website

Lantas, bagaimanakah cara kerja dari deface website itu sendiri sehingga dapat mengubah tampilan visual dari sebuah website? Well, umumnya hal ini dapat terjadi karena adanya celah keamanan yang memungkinkan hackers untuk melakukan berbagai pengubahan pada website.

Apabila hackers berhasil menemukan celah keamanan tersebut, maka selanjutnya mereka akan mulai melakukan penyerangan deface web melalui beberapa cara. Berikut penjelasannya.

  • SQL injection

Sederhananya, SQL injection atau SQLI merupakan kode SQL berbahaya yang digunakan untuk memanipulasi database. Tujuannya adalah agar dapat menampilkan berbagai informasi atau data sensitif yang tidak seharusnya ditampilkan.

deface website sql injection

Akibatnya, hackers bisa mendapatkan akses ke berbagai database yang berisikan data-data penting klien, seperti username, password, alamat, nomor telefon, dan nomor kartu kredit. Sehingga, memungkinkan data-data tersebut untuk dicuri dan disalahgunakan oleh hackers.

  • Cross-site scripting (XSS)

Merupakan salah satu serangan yang memanfaatkan kerentanan aplikasi web dengan menyuntikkan kode berbahaya ke dalamnya. Apabila serangan ini berhasil dilakukan, maka dapat merusak reputasi sebuah bisnis.

cross-site scripting (xss)

Hal ini dikarenakan, XSS dapat memungkinkan hackers untuk mendapatkan hak akses yang lebih tinggi seperti session cookies dan informasi lainnya. Kemudian, hackers dapat menyalahgunakan berbagai informasi yang didapatkan tersebut untuk mengakses akun atau website milik user dengan melakukan penyamaran sebagai valid user.

  • DNS hijacking

Dikenal juga sebagai DNS redirection, merupakan jenis serangan DNS yang mengarahkan penggunanya ke situs berbahaya. DNS sendiri juga dapat diibaratkan sebagai buku telefon yang memiliki sekumpulan daftar nama domain beserta IP address. DNS berfungsi untuk menerjemahkan IP address ke nama domain yang dapat dipahami dengan mudah oleh manusia. Sayangnya, design system yang dimilikinya sangatlah rentan terhadap peretasan. Akibatnya, user bisa diarahkan ke halaman situs lain yang bukan dituju dan tentunya berbahaya.

DNS hijacking

Tindakan ini juga dikenal sebagai phishing, yaitu tindak kejahatan yang meniru sebuah website asli atau terpercaya untuk mencuri data-data penting. Nah, hackers menjalankan serangan ini dengan melakukan instalasi malware pada perangkat pengguna atau peretasan komunikasi DNS.

Mengapa Website Bisa Terkena Deface?

Umumnya, sebuah website terkena deface karena terdapat celah keamanan yang dimilikinya. Sehingga, hal tersebut dimanfaatkan oleh para hackers untuk melakukan serangan deface. Nah, berikut beberapa alasan detail mengapa sebuah website bisa terkena serangan deface.

  1. Menggunakan nulled theme dan plugin, tema dan plugin jenis ini merupakan versi crack dari tema dan plugin premium atau berbayar. Sehingga, terdapat resiko yang cukup besar apabila menggunakan jenis tema dan plugin ini. Terlebih, karena tidak adanya update secara rutin untuk meningkatkan keamanan. Selain itu, bisa saja terdapat malware berbahaya di dalamnya yang dapat menyerang perangkatmu.
  1. Password lemah, tidak sedikit user menggunakan password yang terbilang lemah dan mudah untuk ditebak. Bahkan, password tersebut digunakan untuk beberapa akun sekaligus. Tentunya ini dapat memudahkan hacker untuk melakukan peretasan terhadap akunmu.
  1. Menggunakan HTTP, hacker bisa dengan mudah melakukan pencurian data dan informasi penting lainnya pada website yang tidak menggunakan SSL.  Hal tersebut dikarenakan data-data yang terdapat pada website (password, username, no. kartu kredit, dsb.) tidak dienkripsi sehingga rentan akan serangan dan pencurian data oleh man-in-the-middle.

Cara Mencegah Serangan Deface Website

Untuk menjaga reputasi bisnis atau website-mu, tentunya perlu dilakukan pencegahan agar website-mu tidak terkena serangan yang satu ini. Lantas, bagaimanakah caranya? Nah, berikut beberapa cara yang dapat dilakukan agar terhindar dari serangan deface website.

  1. Hindari celah keamanan, hal utama yang tentunya harus dilakukan yaitu melakukan pengecekan secara rutin untuk meningkatkan keamanan website-mu. Pastikan tidak terdapat celah keamanan yang dapat dieksploitasi oleh hacker. Dengan begitu, kamu dapat menurunkan kemungkinan website-mu terkena serangan deface.
  1. Gunakan password yang kuat, pastikan untuk selalu menggunakan password yang kuat dengan kombinasi huruf, angka, dan karakter untuk keamanan akunmu. Kemudian, selalu gunakan password yang berbeda pada setiap akunnya agar sulit untuk diretas oleh hacker. Bahkan, kamu bisa menggunakan password generator agar dapat lebih memudahkanmu dalam mendapatkan password yang kuat.
  1. Gunakan HTTPS, penggunaan HTTPS ini dapat menjamin keamanan pertukaran data yang terjadi pada sebuah website karena dilakukan enkripsi pada datanya. Caranya adalah dengan memiliki sertifikat SSL yang dapat meningkatkan keamanan transaksi yang terjadi pada website-mu.  
  1. Lakukan update secara rutin, pastikan untuk selalu melakukan update secara rutin pada CMS atau aplikasi yang kamu miliki. Karena, umumnya pada setiap update tersebut terdapat perbaikan untuk celah keamanan yang ada. Sehingga, akan lebih sulit bagi hacker untuk melakukan penyerangan.  
  1. Lakukan backup secara rutin, perlu dilakukan antisipasi apabila website terkena serangan deface. Oleh karena itu, lakukan backup secara rutin, baik itu secara otomatis ataupun manual. Sehingga, jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan maka kamu masih bisa melakukan recovery pada website.

Kesimpulan

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa deface website merupakan salah satu bentuk dari cybercrime dimana hackers merubah tampilan visual website milik seseorang secara ilegal. Serangan ini dapat dilakukan melalui beberapa cara seperti SQL injection, cross-site scripting (XSS), atau DNS hijacking. Penyebab sebuah website dapat terkena serangan ini bermacam-macam, tapi tentunya karena adanya celah keamanan yang dieksploitasi oleh hackers. Jangan khawatir, karena dapat dilakukan pencegahan yaitu dengan melakukan update secara rutin, penggunaan HTTPS pada website, dan lain sebagainya.

Sekian penjelasan mengenai serangan deface website beserta tips untuk menghindarinya. Silakan kunjungi website Wide Host Media untuk mendapatkan berbagai layanan (hosting, server, domain, dan data center) dengan kemanan data yang tinggi.

Semoga artikel ini bermanfaat.