Pernahkah kamu mendengar mengenai salah satu sistem operasi bernama Ubuntu? Merupakan salah satu sistem operasi distribusi dari Linux yang cukup dikenal dan banyak digunakan karena penggunaannya yang cukup mudah (user-friendly). Selain itu, OS ini juga bisa didapatkan secara gratis karena sifatnya yang open source.
Lantas, adakah keunggulan lainnya yang dimiliki oleh OS yang satu ini? Nah, apabila kamu penasaran dan ingin mengetahuinya, maka kamu sedang berada di artikel yang tepat. Pada artikel kali ini akan dibahas tentang sistem operasi Ubuntu, mulai dari penjelasan, keunggulan, hingga jenis-jenisnya. Yuk, mari kita simak penjelasan selengkapnya!
Apa itu Ubuntu?
Sebelum masuk ke penjelasan tentang Ubuntu, kamu perlu mengetahui mengenai distro Linux terlebih dahulu. Dalam istilah Linux, distro merupakan versi sistem operasi yang memiliki kernel Linux sebagai fondasinya, atau dapat juga dikatakan sebagai sistem operasi distribusi dari Linux. Terdapat banyak sekali distro Linux yang saat ini tersedia, bahkan jumlahnya hingga ratusan. Nah, lantas apakah kaitannya dengan Ubuntu?
Well, Ubuntu merupakan sistem operasi distribusi (distro) Linux yang dikembangkan oleh Canonical Ltd., dan menjadi salah satu distro Linux terpopuler karena distro yang satu ini sangat ramah pengguna (user-friendly). Selain itu, siapapun bisa mendapatkannya secara “free” atau gratis.
Tidak hanya “free” dalam masalah biaya, kamu juga memiliki “freedom” atau kebebasan dalam penggunaannya. Kamu dapat melakukan edit pada kodenya, melakukan instalasi sebanyak mungkin, bahkan kamu dapat mendistribusikannya secara free. Hal ini dikarenakan Ubuntu merupakan distro yang bersifat open source, sehingga siapapun memiliki kebebasan dalam penggunaannya.
Sejarah Ubuntu
Sedikit sejarah mengenai Ubuntu dan seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bahwa distro yang satu ini dikembangkan oleh Canonical Ltd., milik seorang entrepreneur asal Afrika bernama Mark Shuttleworth di tahun 2004. Mark mengembangkan Ubuntu dari OS Debian, yang juga merupakan salah sati distro Linux. Tujuan dari dikembangkannya distro adalah untuk mencipatkan OS yang jauh lebih user-friendly dibandingkan Debian.
Canonical sendiri berperan untuk merilis versi terbaru Ubuntu setiap 6 bulan sekali, hosting server komunitas online, serta mengurus sistem keamanannya. Nah, karena OS ini merupakan open source, maka Canonical tidak sepenuhnya melakukan pengembangan secara sendirian, melainkan juga dibantu oleh para pengguna lainnya. Siapapun dapat membagikan pengetahuannya terkait Ubuntu, mulai dari menulis dokumentasi untuk pengguna, hingga memberikan feedback untuk pengguna lainnya.
Keunggulan Ubuntu
Tidak perlu bingung untuk menentukan apakah kamu perlu menggunakan distro yang satu ini atau tidak, karena selanjutnya kita akan membahas mengenai keunggulan dari Ubuntu. Hal ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan apakah distro ini cocok dan sesuai dengan kebutuhanmu atau tidak. Berikut penjelasannya.
- Open Source, memiliki sifat yang open source, sehingga siapapun dapat memiliki distro ini secara gratis dan bebas dalam menentukan penggunaannya.
- User-Friendly, distro ini cukup populer karena tampilan dan juga penggunaannya yang user-friendly dibandingkan dengan distro lainnya. Sehingga, siapapun dapat menggunakan distro yang satu ini, baik itu pemula ataupun professional.
- Up-to-date, merupakan salah satu distro yang terbilang cukup up-to-date, karena Canonical ltd. secara rutin merilis versi terbaru dari Ubuntu setiap 6 bulan sekali.
- Customizable, dengan menggunakan distro yang satu ini maka kamu memiliki kebebasan untuk melakukan berbagai modifikasi. Contohnya, kamu dapat melakukan pengubahan pada suara notifikasi, popup style, jenis font, workspaces, dan lain sebagainya.
- Komunitas Global, keunggulan lainnya yaitu didukung oleh banyak komunitas Global dan juga Canonical. Sehingga, kamu tidak perlu kebingungan apabila mengalami berbagai kendala, karena kamu bisa mendapatkan bantuan atau saran dari berbagai pihak dengan mudah.
Jenis-Jenis Ubuntu
Selanjutnya, perlu kamu ketahui terdapat beberapa desktop environment yang bisa didapatkan dengan menggunakan Ubuntu. Nah, distro ini memiliki beberapa versi yang disebut juga dengan flavors, sehingga pengguna dapat memiliki pengalaman baru dengan mencoba berbagai desktop environment yang tersedia. Berikut contoh dari beberapa flavors Ubuntu beserta penjelasannya.
1. Ubuntu GNOME
Salah satu flavor Ubuntu yang paling populer dan merupakan versi default dari Ubuntu. Flavor ini menjalankan GNOME desktop environment, yang merupakan default rilis dari Canonical. Selain itu, penggunaan dari flavor yang satu ini cukuplah mudah yang menjadikannya sebagai salah satu flavor terpopuler. Kamu juga dapat menemukan banyak sumber dokumentasi mengenai GNOME di berbagai blog, video, atau forum. Namun, perlu diketahui bahwa GNOME ini membutuhkan RAM yang cukup besar, sehingga tidak disarankan bagi kamu yang memiliki RAM kurang dari 4 GB.
2. Kubuntu
Pertama kali rilis di tahun 2005, Kubuntu merupakan versi KDE dari Ubuntu. Flavor ini juga merupakan salah satu yang cukup populer, karena tampilannya yang mirip dengan tampilan Windows. Selain itu, Kubuntu ini memiliki tingkat kustomisasi yang paling tinggi dari semua versi Linux yang ada. Kubuntu ini dapat berjalan pada berbagai jenis hardware tetapi tidak pada jenis atau versi yang sudah terlalu lama. Pastikan juga bahwa perangkatmu memiliki setidaknya RAM sebesar 2GB, apabila ingin menggunakan flavor ini.
3. Lubuntu
Dirilis pada tahun 2006, Lubuntu merupakan flavors Ubuntu yang menggunakan LXQT untuk desktop environment-nya, yang membuatnya jauh lebih ringan danhemat daya. Ikon yang digunakan pada tampilan Lubuntu ini juga sangatlah rapih dan mudah untuk dibaca. Hal ini membuat tampilan desktop terlihat modern, terutama karena dikombinasikan dengan berbagai aplikasi atau widget yang ada. Selain itu, Lubuntu juga kompatibel dengan berbagai format file, seperti gambar, lagu, film, dokumen teks, stasiun radio internet, dan lain sebagainya.
4. Ubuntu Budgie
Sesuai dengan namanya, versi yang satu ini menggunakan Budgie yang dikembangkan oleh Solus Linux sebagai desktop environment-nya. Tampilan yang dimilikinya pun sangat modern dan juga elegan, sehingga menarik banyak peminat untuk menggunakan flavor yang satu ini. Selain karena tampilannya, Ubuntu budgie menjadi populer karena OS-nya yang user-friendly, mudah untuk dilakukan update dan pemeliharaan, serta memiliki kinerja yang optimal pada desktop dan laptop.
5. Ubuntu Kylin
Versi yang satu ini memang dikhususkan untuk pengguna asal negara China. Bahasa default yang digunakannya pun merupakan Bahasa Mandarin. Lalu, fitur yang disediakan juga disesuaikan dengan target kebutuhan pasar pengguna asal negara China.
6. Ubuntu MATE
Merupakan versi extension dari GNOME 2, yang menggunakan MATE sebagai desktop environment-nya. Ubuntu MATE ini cocok digunakan bagi pengguna yang lebih menyukai tampilan desktop tradisional. Dengan kebutuhan perangkat yang sederhana, OS ini dapat digunakan oleh workstation modern dan juga hardware lama. Sehingga, Ubuntu MATE dapat membuat komputer modern berjalan lebih cepat dan komputer lama dapat dipergunakan.
7. Ubuntu Studio
Merupakan versi Ubuntu yang menggunakan Xfce sebagai desktop environment-nya. Flavor yang satu ini cocok digunakan untuk orang-orang yang bekerja di bidang kreatif karena menyediakan berbagai tools penting untuk berbagai jenis pembuatan konten media, seperti audio production, video production, graphic design, photography, dan desktop publishing.
8. Xubuntu
Last but not least, terdapat Xubuntu yang menggunakan Xfce sebagai desktop environment-nya. Flavor ini jauh lebih mudah untuk dikonfigurasikan dibandingkan dengan Lubuntu. Cocok digunakan bagi pengguna yang menginginkan tampilan desktop modern dengan berbagai fitur yang dapat digunakan sehari-hari. Selain itu, flavor ini dapat berjalan dengan baik pada perangkat yang sudah cukup lama.
Kesimpulan
Dari artikel di atas dapat disimpulkan bahwa Ubuntu merupakan salah satu distro Linux terpopuler karena distro ini terbilang user-friendly dibandingkan dengan distro lainnya. Selain itu, kamu bisa mendapatkan distro ini dengan gratis dan mudah karena sifatnya yang open source. Lebih menarik lagi, terdapat berbagai macam versi dari Ubuntu yang dikategorikan berdasarkan desktop environment yang digunakan, seperti GNOME, Lubuntu, Xubuntu, dan lain sebagainya.
Apabila kamu memiliki kebutuhan Virtual Private Server (VPS), silakan kunjungi website Wide Host Media. Kami memberikan pilihan Linux OS dengan berbagai versinya termasuk salah satunya Ubuntu, atau Windows OS yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan VPS-mu. Didukung dengan jaminan uptime 99.9%, sehingga dapat meminimalisir terjadinya downtime pada aplikasi dan website yang kamu miliki.
Semoga artikel ini bermanfaat.