Seiring dengan berkembangnya teknologi, maka tingkat kejahatan di dunia maya (cybercrime) pun semakin meningkat dan beragam jenisnya. Dari sekian banyak jenis kejahatan yang terdapat di dunia maya, SQL Injection menjadi salah satu bentuk ancaman terbesar yang sering terjadi dan harus kita waspadai. Hal ini dikarenakan SQL Injection dapat menyebabkan banyak kerugian, seperti terbongkarnya berbagai informasi pribadi, pencurian data dan uang.
Jadi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan SQL Injection? Bagaimakah cara kerjanya sehingga dapat menyebabkan banyak kerugian? Yuk, mari kita cari tahu jawabannya pada artikel berikut yang akan membahas mengenai pengertian, cara kerja, hingga tips agar terhindar dari SQL Injection. Happy reading!
Apa itu SQL Injection?
Sebelum membahas mengenai SQL injection, tentunya kamu harus memahami terlebih dahulu mengenai SQL itu sendiri. Jadi, SQL atau Structured Query Language ini merupakan sebuah bahasa pemograman yang digunakan untuk mengelola data di dalam sebuah relational database management system (RDBMS). Lantas, apakah kaitannya dengan SQL injection?
Well, SQL injection atau dikenal juga sebagai SQLi, merupakan jenis teknik penyerangan yang memanfaatkan celah kemanan pada web dan aplikasi berbasis SQL (Structured Query Language). Caranya dengan melakukan injeksi atau memasukkan kode SQL berbahaya yang memungkinkan hackers untuk mendapatkan akses ke berbagai data sensitif yang tersimpan di dalam sebuah database.
Jika teknik ini berhasil dilakukan, maka dapat menyebabkan banyak kerugian, baik itu dari segi finansial ataupun data. Sebab, SQLi ini memungkinkan hackers untuk mendapat akses secara tidak sah ke berbagai data sensitif, seperti password, informasi pribadi milik pengguna, detail kartu kredit, dan lain sebagainya. Tidak hanya itu, bahkan hackers juga dapat memodifikasi dan memanipulasi berbagai data yang terdapat di dalamnya.
Penyebab Terjadinya SQL Injection
Kemudian, apakah yang menyebabkan SQLi ini bisa terjadi? Bagaimana bisa seorang hacker memasukkan kode SQL berbahaya begitu saja? Nah, berikut penjelasan dari penyebab terjadinya SQLi.
Mengutip dari website Avast, SQL injection ini bisa terjadi, jika web developer tidak berhati-hati dalam melakukan pembuatan website. Sehingga, dapat memungkinkan terjadinya hal-hal berbahaya yang tidak diinginkan pada database.
Lebih tepatnya, SQLi ini terjadi ketika sebuah website melakukan input sanitization yang kurang memadai. Input sanitization sendiri merupakan sebuah tindakan cybersecurity seperti pengecekan, penghapusan, dan penyaringan input data dari user, API dan web services, dari berbagai karakter atau string yang tidak diinginkan.
Nah, jika ditemukan celah akibat input sanitization yang kurang memadai, maka hacker akan dengan mudah memasukkan atau menginjeksi kode SQL berbahaya dalam bentuk malware (payload) ke sebuah website. Tujuannya adalah untuk mengelabui website agar mengirimkan kode tersebut ke database sebagai query yang dianggap sah.
Cara Kerja dari SQL Injection
Setelah memahami apa itu SQL injection beserta penyebabnya, maka selanjutnya kamu juga harus mengetahui bagaimana cara kerja dari SQLi. Nah, berikut penjelasan sederhananya.
Melanjutkan dari pembahasan sebelumnya, jika sebuah website tidak sepenuhnya dilakukan input sanitization, maka dengan mudah hacker dapat menginjeksi atau memasukkan kode SQL berbahaya ke dalamnya. Selanjutnya, website pun akan mengirimkan kode SQL berbahaya (payload) tersebut ke server. Nah, ketika payload berhasil memasuki database, maka payload akan memulai aksinya yang akan memengaruhi database dan tentunya menyebabkan kerugian.
Jenis-Jenis SQL Injection
Perlu kamu ketahui bahwa SQL injection ini terdiri dari tiga kategori berbeda. Kategori ini dapat dibedakan berdasarkan metode yang digunakan dalam pengaksesan data serta potensi kerusakan yang diakibatkannya. Tiga kategori tersebut, yaitu In-band SQLi, Inferential (blind) SQLi, dan Out-of band SQLi. Berikut penjelasannya.
1. In-band SQLi
Merupakan jenis serangan yang dikenal karena kesederhanaan serta efisiensinya, sehingga menjadikannya sebagai salah satu jenis serangan yang umum untuk digunakan. Jenis in-band SQLi ini memiliki dua variasi yang berbeda, yaitu:
- Error-based SQLi, hacker akan menjalankan sebuah aksi yang menyebabkan database menampilkan pesan error. Dari pesan tersebut, nantinya hacker dapat mengumpulkan informasi mengenai database beserta strukturnya.
- Union-based SQLi, variasi satu ini memanfaatkan operator SQL UNION agar mendapatkan satu respon HTTP yang dihasilkan oleh database. Respon HTTP tersebut berisikan data yang kemungkinan dapat dimanfaatkan oleh hacker, untuk mendapatkan petunjuk mengenai konten database.
2. Inferential (blind) SQLi
Sesuai dengan namanya “blind”, jenis satu ini tidak memungkinkan hacker untuk dapat melihat informasi apapun mengenai database. Lantaran, database tidak mengirimkan data, melainkan hacker lah yang mengirimkan payload data ke server dan melakukan observasi untuk respon serta tindakan yang diberikan oleh server. Tujuan dari observasi tersebut adalah untuk lebih mempelajari stuktur dari database tersebut.
Sehingga, jenis serangan ini tentunya akan jauh lebih lambat dibandingkan dengan jenis serangan lainnya. Namun, jenis satu ini sama berbahayanya dengan jenis SQLi lainnya. Untuk inferential (blind) SQLi ini sendiri juga dapat dibedakan menjadi dua variasi, yaitu:
- Boolean, hacker akan mengirimkan query SQL ke database, yang meminta aplikasi untuk mengirimkan kembali hasil yang diminta. Nantinya, hacker akan mempelajari respon dari HTTP tersebut apakah berubah atau tetap sama. Dengan begitu, hacker dapat menentukan apakah hasil query nya benar atau salah.
- Time-based, sama seperti variasi sebelumnya, hacker akan mengirimkan query ke database. Lalu, database akan menunggu untuk beberapat saat hingga akhirnya memberikan respon. Nah, respon waktu dari database ini yang nantinya akan dipelajari oleh hacker, untuk dapat menentukan apakah hasil query nya benar atau salah.
3. Out-of-band SQLi
Jenis serangan ini hanya bisa dilakukan apabila beberapa fitur tertentu pada database server yang digunakan oleh aplikasi diaktifkan. Out-of-band SQLi ini dijadikan sebagai serangan alternatif, apabila hacker tidak dapat menjalankan jenis serangan in-band SQLi dan inferential (blind) SQLi. Untuk jenis serangan ini bergantung pada server dalam menghasilkan DNS atau permintaan HTTP. Sehingga, hacker bisa mendapatkan data, seperti username atau password.
Tips Agar Terlindungi dari SQL Injection
Untuk para web developer, kamu bisa melakukan tindakan pencegahan dengan beberapa cara, yaitu seperti sanitization, penyaringan dan validasi, penggunaan parameterized queries, serta penggunaan teknologi terbaru.
Namun, jika kamu bukanlah seorang web developer, maka SQLi ini tidak mungkin untuk dihindari begitu saja. Bahkan, akan cukup sulit untuk mendeteksi, menyerang, dan memblokir serangan SQLi ini.
Namun, kamu dapat mengurangi kemungkinan pengaruh serta efek jika suatu saat terkena serangan SQL injection. Berikut penjelasannya.
- Selalu update berita terkait keamanan teknologi, kamu harus selalu waspada terkait berita apapun terutama yang menyangkutdengan website yang digunakan. Sehingga, jika suatu saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti peretasan data atau serangan lainnya, maka kamu bisa dengan cepat melakukan perlindungan. Caranya dengan mengganti kredensial akun, yaitu username beserta password.
- Menggunakan password yang berbeda, selanjutnya kamu juga harus memastikan setiap akun yang kamu miliki menggunakan password yang berbeda. Hal ini bertujuan untuk mengurangi resiko terhadap akun. Sehingga, misal terjadi peretasan pada satu akun, maka akun lainnya tidak akan ikut terkena dampak.
- Menggunakan password manager, kamu juga dapat menggunakan password manager untuk meningkatkan keamanan pada website mu. Fungsinya, ketika terdapat seseorang yang menyusup masuk ke akunmu, maka password manager akan memberikanmu peringatan bahwa akun telah disusupi. Sehingga, kamu dapat dengan sesegera mungkin mengubah password akunmu.
- Jangan asal memberikan informasi pribadimu, jika kamu mengunjungi sebuah website dan diminta untuk memasukkan data-data yang cukup sensitif, maka pastikan terlebih dahulu bahwa website tersebut dapat dipercaya. Jangan sampai ternyata kamu memasukkan data-data sensitif ke website tiruan yang berbahaya. Caranya, kamu dapat melihat pada address bar apakah website diawali dengan HTTP atau HTTPS.
- Menggunakan software antivirus, nah yang paling utama adalah pastikan untuk perangkatmu menggunakan software antivirus. Lantaran, software ini dapat melindungi perangkatmu dari berbagai jenis malware dan ancaman lainnya.
Kesimpulan
Sehingga, dari artikel di atas dapat disimpulkan bahwa SQL injection atau SQLi merupakan teknik serangan yang dilakukan oleh hacker. SQLi ini memanfaatkan celah keamanan yang terdapat pada web atau aplikasi berbasis SQL. Nah, sesuai dengan namanya, cara dari teknik penyerangan ini adalah dengan menginjeksi kode SQL berbahaya ke dalam sebuah website atau aplikasi. Sehingga, memungkinkan hacker untuk mendapatkan akses ke berbagai data sensitif yang terdapat di dalam sebuah database.
Silakan kunjungi website Wide Host Media, untuk mendapatkan layanan hosting, server, data center, dan berbagai artikel menarik lainnya terkait dengan teknologi untuk kamu baca. Apabila kamu bingung menentukan layanan apa yang kamu butuhkan, silakan hubungi kami melalui live chat, email, atau ticket agar dapat membantumu menentukan layanan yang sesuai. Tim kami akan selalu siap membantumu 24/7.
Terima kasih sudah membaca artikel ini dan semoga bermanfaat.