Saat ini sudah terdapat banyak jenis cybercrime yang dapat menyerang perangkatmu dan bahkan merusak berbagai data penting di dalamnya. Salah satunya yaitu cracking, merupakan jenis cybercrime yang paling berbahaya bahkan melebihi dari hacking. Lantas, apa yang membedakan cracking dengan hacking? Mengapa cracking dianggap lebih berbahaya?
Well, sebelum membahas lebih jauh mengenai perbedaan keduanya, mari kita bahas tentang cracking terlebih dahulu. Pernahkah kamu mendengar istilah cybercrime yang satu ini? Jika belum dan kamu penasaran ingin mengetahuinya, maka kamu sedang berada di artikel yang tepat. Yuk, mari kita simak pembahasan artikel kali ini mengenai apa itu cracking. Happy reading!
Apa itu Cracking?
Cracking, merupakan sebuah tindakan kejahatan dimana seseorang melakukan peretasan keamanan dengan alasan kriminal atau alasan jahat lainnya. Nah, orang yang melakukan tindakan ini disebut dengan istilah cracker. Tujuan dari dilakukannya tindakan ini sangatlah beragam, yang pasti untuk tujuan kriminal atau jahat seperti mendapatkan berbagai informasi pribadi milik orang lain, pencurian data atau bahkan perusakan data secara ilegal. Sehingga, dapat menyebabkan banyak kerugian bagi orang lain baik dari segi finansial ataupun non-finansial.
Metode peretasan yang dilakukan oleh cracker tidaklah begitu canggih. Bahkan, terdapat beberapa cracker yang juga dikenal sebagai script kiddie, melakukan tindakan cracking dengan menggunakan tools yang dibuat oleh orang lain. Selain itu, umumnya mereka juga memiliki IP address yang sulit untuk dilacak sehingga dapat lebih leluasa dalam menjalankan aksinya.
Perbedaan dengan Hacking
Banyak yang masih bingung mengenai perbedaan antara cracking dan hacking. Jadi, apakah perbedaan dari keduanya? Mengapa cracking dianggap jauh lebih serius dan berbahaya dibandingkan dengan hacking? Nah, berikut penjelasan mengenai perbedaan keduanya.
Umumnya banyak sekali yang menyebut seluruh tindakan peretasan ini dengan istilah hacking. Namun, nyatanya hacking merupakan sebuah tindakan peretasan yang umumnya dilakukan untuk menemukan dan memperbaiki kelemahan sistem keamanan pada sebuah perangkat. Faktanya, tidak semua hacker memiliki niatan jahat (black hat hacker), tetapi masih terdapat sebagian hacker yang memiliki tujuan legal dan tidak menyebabkan kerugian (white hat hacker).
Berbeda dengan hacking, cracking merupakan sebuah tindakan peretasan dengan alasan kriminal. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, para crackers melakukan tindakan ilegal yang menyebabkan banyak kerugian bagi orang lain. Sehingga, dapat disimpulkan yang membedakan di antara keduanya adalah tujuan yang dimiliki. Hackers, umumnya bertujuan untuk menemukan dan memperbaiki kelemahan sistem sedangkan crackers bertujuan untuk menemukan dan mengeksploitasi kelemahan sistem untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Bahkan, perlu kamu ketahui terdapat beberapa perusahaan yang mempekerjakan hackers untuk menemukan kelemahan pada sistem keamanan yang dimiliki perusahaan agar dapat diperbaiki.
Jenis-Jenis Cracking
Setelah memahami mengenai apa itu cracking, selanjutnya akan dibahas mengenai beberapa jenis cracking yang sering ditemukan. Berikut penjelasannya.
1. Password Cracking
Merupakan sebuah percobaan untuk mendapatkan password dari data yang tersimpan pada website, perangkat, aplikasi dan lain sebagainya. Umumnya, sebuah website akan menggunakan hashing untuk mengenkripsi password penggunanya. Sehingga, yang perlu dilakukan cracker untuk mendapatkan password tersebut adalah dengan menemukan hash yang disimpan oleh website. Apabila cracker berhasil menemukan kombinasi hashing yang tepat, maka ia akan mendapaktkan akses pada akun yang diretas. Terdapat beberapa metode yang sering digunakan untuk password cracking ini, seperti:
- dictionary cracking, percobaan peretasan password dengan menggunakan kata-kata random yang terdapat di dalam kamus;
- brute force cracking, percobaan peretasan password dengan menggunakan berbagai random characters hingga menemukan password yang cocok;
- rainbow table cracking, proses perhitungan nilai hash agar dapat menemukan enkripsi yang digunakan untuk melakukan hash pada password.
2. Network Cracking
Merupakan tindakan peretasan yang dilakukan pada sistem keamanan jaringan Local Area Network (LAN). Target utama dari network cracking ini adalah para pengguna Wi-Fi terutama Wi-Fi publik (unsecured Wi-Fi). Tujuannya adalah untuk mendapatkan akses ke perangkat yang terdapat di jaringan tersebut.
Apabila Wi-Fi dilindungi dengan password, maka cracker harus mendapatkan password terlebih dahulu dengan menggunakan metode password cracking agar dapat meretas jaringan. Oleh karena itu, umumnya cracker menargetkan jaringan Wi-Fi yang tidak dilindungi password, sehingga mereka hanya perlu melakukan sniffer untuk meretas data secara mudah tanpa harus melakukan password cracking.
3. Software Cracking
Merupakan tindakan peretasan pada software dengan menonaktifkan atau bahkan menghapus berbagai fitur yang terdapat di dalamnya. Target utamanya merupakan copy protection yang terdapat pada berbagai aplikasi atau software berbayar. Berfungsi untuk melindungi software agar dapat terhindar dari pembajakan oleh pihak lain. Apabila cracker berhasil meretas copy protection software, maka ia dapat mendistribusikan software untuk digunakan secara gratis. Tentunya, hal ini sangatlah merugikan developer software.
Nah, perlu kamu ketahui terdapat beberapa tools dan teknik yang digunakan oleh cracker untuk melancarkan aksinya dalam melakukan peretasan software. Berikut penjelasannya.
- Keygen, atau key generator merupakan sebuah program yang dibuat oleh cracker untuk menghasilkan serial number software yang valid.
- Patch, kode sederhana yang digunakan untuk memodifikasi program. Dapat digunakan untuk menghapus berbagai fitur yang tidak dinginkan.
- Loader, digunakan untuk memblokir langkah-langkah perlindungan untuk software ketika software dijalankan.
Tips Agar Terhindari dari Cracking
Nah, bagaimana apakah sekarang kamu sudah memahami perbedaan antara cracking dengan hacking? Jika sudah, selanjutnya mari kita simak beberapa tips agar dapat terhindar dari serangan cracking. Berikut penjelasannya.
- Gunakan password berbeda untuk setiap akun, hal ini dapat mencegah terjadinya peretasan pada akun lainnya, apabila cracker berhasil meretas salah satu akunmu.
- Pastikan untuk selalu memperbarui software-mu, pembaharuan software biasanya dilakukan untuk memperbaiki beberapa kelemahan pada sistem keamanannya.
- Jangan asal klik pop-ads, karena bisa saja ads tersebut sudah terinfeksi dan apabila di klik dapat mengunduh malware ke perangkatmu atau mengarahkanmu ke website palsu yang berbahaya.
- Hindari penggunaan Wi-Fi publik, umumnya Wi-Fi publik merupakan target utama para cracker karena Wi-Fi ini tidak dilindungi oleh password sehingga tidak dapat menjamin keamanan datamu.
- Gunakan VPN, atau virtual private network dapat melindungimu ketika menggunakan Wi-Fi publik. Karena apabila jaringan diretas, kamu masih dapat terlindungi oleh encrypted tunnel.
Kesimpulan
Dari artikel di atas dapat disimpulkan bahwa cracking merupakan salah satu jenis cybercrime yang jauh lebih serius dan berbahaya dibandingkan hacking. Serangan cracking ini dilakukan untuk alasan kriminal dan mendapatkan keuntungan pribadi. Jenis serangannya pun bermacam-macam, mulai dari password, jaringan, hingga software. Tetapi, tidak perlu khawatir kamu dapat terhindar dari serangan yang satu ini salah satu caranya dengan menghindari penggunaan Wi-Fi publik.
Silakan kunjungi website Wide Host Media untuk mendapatkan layanan Virtual Private Server (VPS) dan VPS MikroTik yang dapat digunakan untuk tunneling (VPN) dan management bandwidth. Kami menggunakan multiple upstream untuk akses super cepat dan infrastruktur serta teknologi terbaru untuk performa terbaik.
Semoga artikel ini bermanfaat.