Akibat penyebaran wabah COVID-19, tingkat kejahatan cybercrime<\/em> pun meningkat cukup tajam. Hal ini diakibatkan oleh cybercriminal<\/em> yang memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan dengan melakukan penyebaran email <\/em>palsu mengatasnamakan WHO (World Health Organization<\/em>) dan CDC (Center for Disease Control and Prevention<\/em>). Hal tersebut dilakukan untuk mengelabui korban agar membuka lampiran atau link<\/em> berisikan malware<\/em> yang dikirimkan melalui email <\/em>tersebut. Salah satu jenis malware <\/em>yang terdapat pada lampiran tersebut merupakan trojan<\/em><\/strong> horse<\/em><\/strong>, yang juga menjadi salah satu penyebab utama dari peningkatan cybercrim<\/em>e di masa pandemi ini.<\/p>\n\n\n\n Apakah kamu sudah pernah mendengar istilah trojan horse<\/em>? Bukan merupakan sebuah jenis kuda, melainkan salah satu jenis malware <\/em>berbahaya yang dapat merusak dan mencuri berbagai data penting pada perangkat yang kamu miliki. Lantas, darimanakah asal mula kata trojan horse<\/em>? Kemudian, bagaimana cara menghindari jenis malware<\/em> yang satu ini? Apabila kamu ingin mengetahui jawabannya, maka kamu berada di artikel yang tepat. Kali ini akan dibahas mengenai trojan horse<\/em>, mulai dari pengertian hingga tips agar dapat terhindar dari serangan malware <\/em>yang satu ini. Yuk, mari kita simak penjelasannya!<\/p>\n\n\n\nApa itu Trojan Horse?<\/em><\/strong><\/h2>\n\n\n\n